Calut'n Makanan Khas Dayak Lawakng Sepotong



Calut’n merupakan makanan tradisional khas Dayak Lawak’ng. Terbuat dari tepung ketan, tepung beras, diaduk dengan air gula kemudian dibuat menjadi adonan yang kental sampai bisa dibentuk. Agar menghasilkan bentuk yang baik dengan cara mengepal adonan yang sudah jadi seperti mengepal santan.Satu kepalan bisa menghasilkan satu  butir Calut'n. Agar mempermudah pekerjaan biasanya masyarakat Dayak Lawakng mengolahnya secara berkelompok. Mereka menyiapkan satu nampan besar untuk meletakkan butir-butir kepalan Calut'n.

Warga sangat kompak dalam mengolah  Calut'n. Dari proses mereka mencuci beras, lalu dijemur kemudian sampai beras tersebut sudah mengering, dan masuk ketahap berikutnya. Menumbuk beras dengan lesung yang cukup besar secara berkelompok 5 sampai 6 orang. Agar beras hasil tumbukan menjadi lebih halus, ada yang bertugas untuk menyaring beras tumbukan yang semula masih kasar menjadi semakin halus. Namun untuk sekarang mengolah tepung dengan cara menumbuk  sudah jarang dilakukan oleh masyarakat Dayak Lawakng, dikeranakan sudah adanya mesin penggiling beras. 

Setelah beras menjadi tepung ada yang sudah  membuat kelompok-kelompok kecil yang siap mengolah adonan Calut'n. Ada yang menyiapkan nampan besar untuk meletakkan butir-butir kepalan Calut'n. Kebanyakan anak gadis yang suka dan masih antusias mengerjakan adonan Calutn tersebut.

Dari proses mengadon tepung hingga menjadi butir-butir kepalan gadis-gadis masih semangat untuk melanjutkan sampai proses penggorengan. Mereka membuat kelompok kecil untuk mengelilingi kuali yang ukurannya cukup besar dengan genangan bimoli yang dihangat di atas tungku kayu.
Tidak kalah pula ibu-ibu muda sampai ibu-ibu yang cukup berumur semangat dan kompak untuk ikut dalam proses penggorengan Calutn.

Masing-masing menyiapkan pelepah sawit yang masih muda sebagai pengganti spatula. Sangat sederhana sekali cara menggorengnya, dengan memasukan butir-butir calutn kedalam kuali berisi bimoli yang sudah hangat, cukup tunggu 15-20 menit dengan api yang sedang.
Dengan sendirinya kepalan Calutn akan mengapung dan berubah warna, dari semula berwarna putih berubah menjadi kuning keemas-emasan.

Setelah matang satu orang bertugas memindahkan butir-butir yang sudah matang ke dalam wadah.
Karena masih banyak yang belum matang biasanya kelompok tersebut menyisihkan Calutn yang sudah matang ke dalam wadah kecil untuk dimakan.

Proses mengolah Calut'n pun selesai. Biasanya ada yang bertugas membukus Calut'n dalam kantong kecil untuk dibagikan ketika para tamu berdatang tepatnya jam makan siang di hari puncak pelaksanaan. Calutn menjadi makanan khas Dayak Lawakng yang diolah dan dikonsumsi  ketika pada saat ritual adat yang sifatnya cukup besar. Seperti acara nikah adat, ritual kematian.

Tetaplah jaga dan terapkan budaya dan tradisi kita sebagai orang Dayak!












Komentar

Postingan populer dari blog ini

KOSAKATA KITA "SALAMBOK"

KOSAKATA KITA "KABAMBOK"

Kosakata Kita "Parenggi"